Roma - Paus Fransiskus membasuh dan mencium kaki 12 narapidana di ritual Kamis Putih. Dua di antara 12 narapidana itu merupakan seorang Muslim dan seorang lainnya beragama Budha.
Dikutip dari Reuters, Jumat (30/3/2018), ritual tersebut bertempat di penjara Regina Coeli, Roma, Italia. Angka 12 mengingatkan akan kerendahan hati Yesus terhadap 12 rasulnya pada malam sebelum dia meninggal.
Ke-12 narapidana pria berasal dari Italia, Filipina, Maroko, Moldavia, Kolombia dan Sierra Leone. Delapan beragama Katolik, dua beragama Islam, yang satu Kristen Ortodoks dan yang lainnya beragama Budha.
Ritual ini merupakan yang keenam kalinya bagi Paus Fransiskus. Paus memang lebih memilih mengadakan ritual tersebut di suatu lembaga dibanding di Vatikan atau basilika Roma seperti yang dilakukan pendahulunya. Apa yang dilakukan Paus kerap menimbulkan kritik dari kalangan konservatif.
Dalam khotbahnya Paus menilai seharusnya perang yang pernah terjadi dalam sejarah dunia bisa dihindari apabila lebih banyak pemimpin yang menganggap dirinya pelayan masyarakat dan bukan pelayan komandannya.
Paus juga menilai hukuman mati seharusnya dihapuskan karena itu bukan merupakan jalan keluar bagi kemanusiaan. Seruan ini kerap dia sampaikan sejak terpilih pada 2013 silam.
Lagi-lagi ini memicu kritik khususnya dari kalangan konservatif di AS. Seperti diketahui 1,2 miliar member Gereja Katolik mengizinkan hukuman mati untuk kasus ekstrem selama berabad-abad.
Pada Jumat Agung, Paus akan memimpin prosesi Via Crucis (Jalan Salib) di Colosseum Roma. Pada Sabtu malam, dia akan memimpin ibadah Paskah dan pada Minggu Paskah dia menyampaikan pesan dua kali setahunnya 'Urbi et Orbi' (kepada kota dan dunia).
(rna/yas)