Via Dolorosa merupakan rute terpenting bagi kita umat Kristiani, ketika kita berziarah ke Holy Land. Via Dolorosa yang merupakan rute yang ditempuh Yesus setelah ia diadili oleh Pilatus, disalibkan, wafat dan dimakamkan. Ada total 14 stasiun di sepanjang jalan ini, berdasarkan kejadian yang terjadi dalam perjalanan menuju bukit Golgota, tempat penyaliban, yang terletak di Gereja Makam Suci. Delapan stasiun ditandai di sepanjang jalan kota tua, sementara 6 stasiun tambahan merupakan tempat di kompleks gereja tersebut.
Meskipun panjang Via Dolorosa hanya 600 kaki, rute Jalan Salib yang berbelok-belok membawa Kita melalui penderitaan dan pengorbanan Yesus dari penangkapannya di Benteng Antonia hingga penyalibannya dan akhirnya penguburan di Gereja Kudus Kubur. Rute Via Dolorosa dimulai di dekat Gerbang Lions di Quarter Muslim dan berakhir di Gereja Makam Suci di Quarter Kristen, yang mencakup 500 meter dan menggabungkan 14 Stasiun Salib. Masing-masing dari 14 Stasiun Salib di sepanjang Via Dolorosa ditandai dengan sebuah plakat, namun tanda-tanda kecil ini bisa sulit dikenali. Via Dolorosa sendiri bisa menjadi tempat yang sulit untuk berziarah, karena melalui jalan-jalan yang sibuk dilapisi dengan toko-toko makanan dan turis.
Napak Tilas Via Dolorosa
Via Dolorosa memang menyajikan napak tilas mengharukan. Perhentian pertama, tempat Yesus dijatuhi hukuman mati misalnya. Tempat ini merupakan benteng tempat Pontius Pilatus, wali negeri saat itu bekerja. Ketika Tuhan Yesus diserahkan dari rumah Imam Kayafas, Dia dibawa ke hadapan Pilatus dan dijatuhi hukuman mati. Untuk menandai tempat perhentian pertama ini, berdiri gereja yang dibuat oleh seorang Romo sekaligus arsitek dari Italia, Antonio Barluci.
Sepanjang jalan salib Yesus berdiri gereja atau kapel untuk menandai perhentian. Gereja tersebut bukan hanya menginduk pada gereja Katolik, tetapi ada juga yang berada dalam lingkup Gereja Polandia dan Gereja Koptik. Di lokasi Yesus wafat berdiri altar Gereja Yunani Orthodoks yang berdampingan dengan altar Gereja Katolik Fransiscan.
Perhentian keenam merupakan perhentian berdasarkan tradisi. Di lokasi yang sekarang berdiri Gereja Katolik Yunani ini, Veronica, mengusap wajah Yesus dengan sapu tangan sutranya. Sapu tangan tersebut sekarang tersimpan di Basilica St. Peter, Vatikan. Pada sapu tangan tersebut terdapat noda keringat bercampur darah Yesus.
Sedangkan pada kubur Yesus yang berada di perhentian 14 terdapat dekorasi yang indah. Kubur ini sekarang sudah dilapisi batu marmer dengan hiasan–hiasan yang indah. Di tempat ini bisa dijumpai sebuah lukisan yang indah tentang kebangkitan-Nya.
Sumber tulisan asli dan silahkan kunjungi untuk membaca artikel menarik di http://insighttour.id/via-dolorosa/